NJO! ORKES HUTAN!

Majalah Down Beat memberi 5 bintang untuk album mereka, Even The Moon is Dancing. Sudah sejak tahun 1979, 7 album dirilis oleh Pierre Dorge, gitaris sekaligus leader NJO. Belum termasuk rekaman yang dilakukan dengan musisi lain. Juara pada kontes jazz Radio Denmark tahun 1961-63 itu sudah menjelajah ke berbagai pelosok dunia. Belajar dan mencari inspirasi ke Gambia, India, Nepal, sampai Bali. Inilah wawancara dengan gitaris yang pernah memainkan musik mulai dari blues sampai heavy metal.

Berapa lama Anda mempelajari gamelan Bali?
Saya pernah tinggal di sana 2 bulan. Juga istri saya Irene dan Ivan Hansen.
Apa sih yang membuat Anda tertarik pada gamelan?
Di Eropa, banyak musisi yang juga tertarik. Gamelan Bali punya komposisi yang amat indah, unik dan rumit. Buat saya, ini merupakan tantangan.
Ada banyak corak musik etnis di Indonesia, Anda tertarik untuk mengeksplorasi musik daerah lain di Indonesia?
Memang negeri ini sangat kaya dan saya selalu tertarik untuk mempelajarinya seperti yang pernah saya lakukan dengan mengunjungi berbagai negara di dunia.
Apa tidak ada problem menggabungkan musik tonal dan atonal?
Ya, ya, sangat. Tapi dari sini personel NJO mendapat tantangan.

Komentar Anda tentang festival ini?
Saya senang bisa menyajikan musik NJO. Buat penonton tentu ini merupakan sesuatu yang berharga. Cuma saya agak terganggu, setelah permainan mereka (sambil menunjuk panggung Casiopea) yang seperti mesin, penonton lantas datang ke panggung ini. Musik saya kan musik spiritual. Tentu agak susah buat penonton pada saat peralihan ini.

Sejak umur berapa Anda main musik?
Umur 12. Saya tidak lahir dari keluarga pemusik. Tapi anak perempuan saya yang baru berusia 8 tahun, naga-naganya sih berbakat juga di bidang ini.

.: dikliping dari majalah Jakarta Jakarta No. 282, 23-29 November 1991, hlm. 99 :.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add to Technorati Favorites